I.
LATAR
BELAKANG
Jamur
tiram merupakan salah satu dari berbagai
jamur konsumsi,. Jamur tiram/jamur kuping mempunyai nama latin Pleurotus sp. Jamur tiram ini merupakan
jamur yang memiliki nilai konsumsi yang dikategorikan tinggi. Beberapa jenis
jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur
tiram putih (P.ostreatus), jamur
tiram merah muda P.flabellatus),
jamur tiram abu-abu (P. sajor caju),
dan jamur tiram abalone (P.cystidiosus).
Di sini yang akan dibahhas hanyalah jamur tiram putih,. Karena paling banyak
peminatnya. Jamur tiram tumbuh di media kayu yang sudah lapuk, dengan suhu
sekitar
, tingkat kelembapan sekitar 80-90%. kondisi air yang normal, yaitu antara pH
antara 5-7. Kondisi tersebut terdapat di
dataran tinggi salah satunya wilayah Sleman, Yogyakarta .
Dalam
hal ini, media tanam jamur tersebut bisa diganti dengan serbuk kayu yang telah
diolah sedimikian rupa sehingga dapat dijadikan sebagai media tanam jamur dalam
rangka mebudidayakan jamur tiram putih. Adapun nilai gizi jamur tiram putih
menurut Cahyana dkk (1999)
adalah sebagai berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %),
serat (11,5 %), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori. Dengan masyarakat
mengetahui kandungan gizi dalam jamur tiram, minat masyarakat terhadap jamur
tiram inipun semakin meningkat. Selain itu, bahan dan alat untuk budidaya jamur
tiram sangat mudah diperoleh dan murah, bahkan untuk sebuk kayu dapat diperoleh
secara cuma-cuma di industry perkayuan/mebel yang ada di daerah Dusun Umbulharjo,
kecematan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan memperhatikan
kondisi masyarakat Dusun Umbulharjo yang area geografisnya sangat mendukung dalam budidaya jamur tiram. Maka Dusun Umbulharjo
menajadi salahsatu tempat budidaya jamur yang ideal. Di Dusun
Umbulharjo juga terdapat limbah serbuk kayu, yang saat ini bisa didapatkan
dengan cuma-cuma.
Selain
secara geografis dan ekonomi, budidaya ini sebagai upaya meningkatkan
produktivitas masyarakat Dusun Umbulharjo,
khususnya bagi orang-orang yang dikategorikan sebagai kelas ekonomi menengah ke
bawah. Hal ini setidaknya dapat menjadi peluang berkarya, baik atau
pengembangan keterampilan masyarakat yang nantinya diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dusun Umbulharjo,
bahkan budidaya ini diharapkan dapat mengayomi ekonomi masyarakat yang belum
terlibat dalam budidaya ini. khususnya bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhannya.
II.
TUJUAN
Tujuan
program budidaya jamur tiram ini dapat dlihat dari beberapa aspek yaitu :
1. Sumber
daya manusia (SDM), program pelatihan ini ditujukan untuk menghasilkan SDM yang
terampil dalam budidaya jamur tiram ini.
a. Dapat
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai peserta pelatihan
b. mampu
menerjemahkan informasi dan alat-alat yang digunakan dalam budidaya jamur
tiram,
c. mampu
mewujudkan kenirja yang baik, dari segi
kualitas dan kuantitas.
d. Mampu
mengatur dirinya sendiri dan bekerja sama.
e. Memiliki
pengetahuan yang mewadai mengenai jamur tiram.
f. Mampu
masalah yang dapat menghambat proses budidaya jamur tiram.
g. Bertanggung
jawab atas dirinya, dan saling jawab anggota kelompok lainutnya.
2. Ekonomi,
dari sudut pandang perekonomian ini diharapkan SDM dapat meningkatkan pendapatanya.
3. sosial,
dari segi sosial SDM yang berhasil
mengembangkan Budidaya jamur tiram ini dapat menciptakan peluang kerja bagi
anggota masyarakat yang lain. Sehingga budiaya ini dapat mengurangi angka
pengangguran.
III.
USULAN
RANCANGAN PROGRAM
A.
LATAR
BELAKANG SPESIFIK
Dusun Umbulharjo, Sleman ini secara
geografis sangat cocok untuk budidaya jamur, khususnya jamur tiram. Dilihat
dari kondisi sosialnya, dusun ini sangat pototensial untuk mengenbangkan usaha
tani, salah satunya adalah jamur tiram. Namun disitu hampir tidak ada pembudidaya
jamur tiram padahal kondisinya sangat mendukung. Dilihat dari kebutuhan pasar,
jamur tiram masih belum tercukupi. Karena permintaan yang tinggi, sedangkan
produksinya belum dapat memenuhi permintaan pasar setiap harinya. Dari segi
ekonomis jamur tiram memilkii nilai jual yang tinggi juga yaitu kisaran Rp.
7000,00 – Rp. 10.000,00 per kilogramnya. Tergantung pada kualitas jamur tiram,
dan level kosumennya. Selain itu nilai gizi yang terkandung jamur tiram sudah
banyak masyarakat yang mengetahuinya, berikut kandungan gizi jamur tiram
Warga Dusun Umbulharjo
sebagian berprofesi sebagai petani (sayur-mayur,
padi, dsb). Dalam hal ini mereka masih mempunyai waktu luang yang banyak,
karena jam kerja petani. Tidak lebih tiga jam per hari , tapi tergantung masa
tanam tanamannya. Apabila sudah memasuki masa panen, berarti jam kerja bisa
lebih dari tiga jam. tiap manusia mempunyai waktu 24 jam perharinya. Jika jam
untuk beraktivitas sekitar 16 jam. maka para petani di kali kuning ini masih
memiliki waktu 13 jam untuk dimanfaatkan dengan aktivitas lainnya. Misalnya
usaha budidaya jamur tiram. Dari berbagai peluang waktu, nilai jual yang
tinggi, kondisi geografis yang mendukung, permintaan pasar yang belum terpenuhi
akan jamur tiram bahkan semakin meningkat. Maka besar manfaat akan budidaya
jamur tiram ini.
Pelatihan budidaya jamur tiram ini memiliki tujuan agar peserta
pelatihan/peserta didiknya mampu membudidayakan jamur tiram dengan baik,
sementara ini dengan skala mikro serta dapat memasarkan jamur tiramnya. Pada
proses pembudidayaan jamur tiram ini tentu ada prosesnya, dalam prosesnya tentu
peserta pelatihan dilatih untuk dapat mengolah alat-alat dan bahan-bahan yang
diperlukan dalam budidaya jamur tiram untuk memperoleh jamur tiram yang baik.
Selain itu saat masa perawatan tentu harus mampu merawat jamur dengan baik,
ataupun mengatasi hambatan- hambatan berupa penyakit ataupun hama. Kemampuan
mengolah jamur tiram ini juga tidak kalah penting, agar nilai jual jamur
menjadi naik. Tentu hal ini akan berpengaruh pada perekonomian, khususnya bagi
yangusnya bagi yabng terlibat langsung dalam proses budidaya jamur tiram ini.
Selain itu hubungan sosial masyarakat
Yogyakarta ini baik, potensi ini dapat membuat kerjasama yang baik antar
warganya untuk memperkuat budidaya jamur tiram ataupun laninya
B.
KELOMPOK
SASARAN PROGRAM BUDIDAYA JAMUR TIRAM.
Sasaran
program pelatihan ini adalah para petani (buruh/pemilik lahan) yang berminat
dalam usaha budidaya jamur tiram baik laki-laki ataupun perempuan. Atau
siapapun selain petani yang benar-benar berminat. Program ini ditargetkan untuk
warga Dusun Umbulharjo
C.
KOMPETENSI
YANG DIHARAPKAN
Kompetensi
adalah kecakaan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kerja atau dapat
menjalankan perannya dengan baik. Kompetensi yang diharapkan pada pelatihan
budidaya jamur ini yaitu :
1. Pengetahuan
yang meliputi :
a.
Memahami cara membuat/merancang kubung sesuai dengan habitatnya
jamur
b.
Memahami cara mengelola kubung dengan memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi
c.
Memahami cara menggunakan alat dengan baik dan membuat media taman
yang baik.
d.
Memahami cara menanam jamur dengan baik serta paham terhadap
syarat tumbuh jamur
e.
Memahami cara merawat jamur dengan baik.
f.
Memahami cara menangani, pencegahan hama dan penyakit pada jamur.
g.
Memahami cara memanen jamur dengan baik, mengetahui kapan harus
memanennya, dapat menjaga kualitas jamur.
h. Memahami cara memasarkan
jamur tiram sesuai dengan sasaran yang dibidiknya.
2. Sikap
a.
Dapat bersikap cermat teliti dan berhati-hati dalam, pembuatan
kumbung, menanam jamur, merawat jamur, dan memanen jamur serta pengemasannya
b. Dapat mengatasi perubahan
lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur
c. Rajin
dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan pasar atau pemasaran
3. Keterampilan
a.
Dapat Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung. Cekatan
dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara. Menganstisipasi terjadinya hak
yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
b.
Dapat mengaplikasikan metode-metode pembuatan media tanam jamur.
c. Pandai bersosialisasi
dengan siapapun.
D.
MATRIKS
PROGRAM
Terlampir dalam lampiran 1
E.
METODE/
RANCANGAN KEGIATAN
Terlampir dalam lampiran 2
F.
NARASUMBER/PELATIH/TUTOR/TENAGA
TEKNIS
Dalam
hal ini perancang program merencanakan dua narasumber pada pelatihan budidaya
jamur tiram ini.
Narasumber
I yang akan melatih peserta pelatihan/warga be;ajar yaitu SDM yang berhasil
dalam usaha budidaya jamurtiram pada sekitar Dusun Umbulharjo tersebut. artinya
narasumber tidak harus berasal dari Dusun Umbulharjo, namun narasumber
didatangkan di daerah yang terdekat dari
Dusun Umbulharjo. Tujuannya adalah agar mempermudah akses narasumber dan
peserta pelatihan, karena dalam perencaaan program ini, tempat narasumber akan
dijadikan sebagai tempat pembelajaran peserta pelatihan atau dengan kata lain
tempat nara sumber akan dijadikan sebagai tempat praktikum peserta pelatihan.
Narasumber
2 yaitu mahasiswa/lulusan dari Jurusan Pertanian atau Biologi. Namun yang diutamakan
adalah dari Jurusan Pertanian. Atau dosen yang berkompeten di bidang pembidayaan
jamur tiram..
G.
SARANA
DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
adalah :
1. Alat
Sterilisasi (drum, lengkap dengan kompor).
2. Alat
Pengadukan (ayakan, cangkul, sekop, ember, selang).
3. Alat
inokulasi (lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus,
cincin dari potongan paralon/bamboo)
4. termohygrometer
kapas, sprayer. Serbuk kayu, dedak, kapur dan gips, miselium, bablog/, plastik
5. Abu,
kertas karton, lem, kasa, umpan dan racun tikus, jebakan tikus, kapur, contoh
jamur yang berpenyakit.
6. Ranjang
7. Tempat
budaya jamur berupa kubung.
8. Bahan
dan alat pembasmi hama berupa abu, kertas, lem, kasa, umpan dan racun tikus,
jebakan tikus, kapur.
H.
EVALUASI
HASIL
Evaluasi
hasil ini dilakukan oleh narasumber sekaligus pelatih dan peserta pelatihan itu
sendiri. Evaluasi yang dilakukan oleh narasumber maksudnya, evaluasi tersebut
dilakukan saat peserta pelatihan melakukan praktikum. Praktikum sebagai ajang
latihan untuk menguasai komptensi, mengukur kemampuan diri, perilaku peserta
pelatihan merupakan wujud dari sikapnya dalam mengatasi sesuatu yang dihadapinya.
Evaluasi yang dilakukan peserta pelatihan terhadap dirinya sendiri dengan
menggunakan asumsi belajar orang dewasa yaitu konsep diri dan pengalaman
peserta pelatihan setelah dilatih, secara alamiah asumsi tersebut dimiliki oleh
orang dewasa. asumsi tersebut yang merefleksikan hasil belajar peserta
pelatihan, apakah dia sudah mampu atau belum.
Untuk
menentukan apakah peserta pelatihan siap untuk terjun ke lapangan. Di dasarkan
pada hasil evaluasi tutor/pelatih dan
refleksi belajar dari peserta pelatihan tersebut. refleksi diri dijadikan
pertimbangan yang utama, siap tidaknya peserta pelatihan untuk terjun kelapangan.
I.
AGENDA
KEGIATAN
Terlampir dalam lampiran 3
J.
MANAJEMEN
PENYELENGRAAN
Program ini adalah program yang dirancang
dan diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang bekerjasama
dengan masyarakat, balai latihan dan
kerja (BLK) dan pemerintah. Mahasiswa PLS yang dimaksud adalah Nurfaal sebagai
perancang program, dengan dibantu oleh pengurus BLK yang berperan sebagai pembantu/penyedia
fasilitas dengan mengajukan dana pada pemerintah. Serta mengadakan kerjasama
dengan pemerintah setempat.
Untuk kepanitiannya, terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, publikasi dan dokumentasi, humas, dan sponsorship.
IV.
USULAN
PEMBIAYAAN
KEGIATAN
|
DANA
PEMERINTAH APBN/APBD
|
DANA
MASYARAKAT
|
SUMBER
LAIN
|
PERSIAPAN
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 231.500
|
Rp. 300.000
|
PELAKSANAAN
|
Rp. 3.550.000
|
Rp. 428.050
|
Rp. 450.000
|
TINDAK
LANJUT
|
Rp. 600.000
|
Rp. 180.000
|
|
A. RENCANA ANGGARAN BELANJA BERBASIS
KEBUTUHAN (berbasis kebutuhan/program).
1.
Biaya Operasional Personal
Biaya
personal ini mengacu pada komisi tutor/narasumber/tenaga teknis setiap jamnya,
setiap jamnya. Total biaya yang direncanakan ini adalah Rp. 5.030.000.
2. Biaya
Operasional Nonpersonal
Biaya
nonpersonal di sini adalah biaya yang digunakan untuk membeli bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pelatihan dan biaya yang digunakan untuk membeli alat/bahan
atau menyewa alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan
a. Kertas
HVS 2 x Rp. 30.000/rim = Rp. 60.000
b. Sewa
printer @Rp. 20.000 hari =Rp. 20.000
c. formulir
30 x Rp. 300 = Rp. 9000
d. 1
buku tulis = Rp. 2500
e. Sewa
LCD/hari = Rp 40.000
f. Sewa
kubung (tahap1) 2 x Rp 10.0000/jam =Rp. 20.000
g. Sewa
kubung (tahap 2) 2x3jamx Rp. 10.0000/jam=
Rp. 60.0000
h. Sewa,
4 termohygrometer, 4x16 jam x Rp. 2000 = Rp 124.000
i.
Formalin cair 0,1 liter= Rp. 5000
j.
Sewa 2 unit drum, 2 x Rp. 10.000/hari= Rp.
20.000
k. Isi
gasLPG 3kg, 2 unit x Rp.17.500= Rp. 3.5000
l.
Sewa Ayakan (1 paket= 4 unit) 2 hari x Rp 10.000/hari=Rp 20.0000
m. Sewa Sekop (1 paket= 20 unit)= 1 hari x
20.000/hari= Rp. 20.000
n. Beli
8 bungkus Kapas seteril, 8 bugnkus x Rp 7.500/bungkus= Rp. 60.000
o. Beli
paralon 2m x Rp. 5.000/m= Rp. 10.000
p. Sewa
Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
q. Dedak
20 kg x Rp. 1.500= Rp. 30.000
r.
Kapur 2kgx Rp. 150/kg=Rp. 300
s. Gips
1 kg x Rp. 2500/kg= 2500
t.
Bablog 10 lusinx 1500/lusin= Rp. 15.000
u. Masker 23 unit x Rp. 5000/unit= Rp. 115.000
v. Alkohol
1 Liter= Rp. 20.000
w. Sewa
spatula 20 unitx Rp. 1000/unit= Rp. 20.000
x. Beli
miselium 4 botol x Rp. 7.500/botol= Rp. 30.000
y. sewa
sprayer 20 unit = Rp. 100.000
z. sewa
kubung (tahap3) 4jam x Rp. 10.000/jam= Rp. 40.000
aa. Beli
Abu 2 kantongx Rp. 20.000/kantong= Rp. 40.000
bb. Kertas
karton 4 lembar x Rp. 500/lembar= Rp.20.000
cc. 1
Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
dd. 1
Kasa= Rp. 35.100
ee. Umpan
tikus (Ikan)= Rp. 10.000
ff. Racun
tikus= Rp. 7.500
gg. beli
jebakan tikus 4x4000= Rp. 16.000
hh. kapur
Rp. 150/kg = Rp. 150
ii. I.
sewa ranjang besar 20 unit x500/hari= Rp. 10.000
jj. Plastik,
10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15.000
kk. Buku,
20 x 2Rp0.000/buku= Rp. 400.000
ll.
Sertifikat 20x 1500/sertifikat= Rp. 30.000
Dari keterangan di atas maka
diketahui biaya nonpersonal yang direncanakan dalam pelatihan budidaya jamur
tiram tersebut adalah Rp. 1.709.550
Usulan
biaya ini mencangkup biaya :
1.
Persiapan Biaya persiapan
a. Biaya
personal = Rp. 1,380,000.00,
b. Total
biaya nonpersonal yaitu Rp. 151.500.,
rincianya sebagai berikut,
1) Sewa
printer 1 hari = Rp. 5000
2) Beli
Tinta= Rp. 30.000
3) Beli
Kertas Hvs 2xRp. 30.000/rim= Rp. 60.000
4) Formulir 30x Rp. 300= Rp. 9.000
5) Beli
1 buku tulis = Rp. 2500
6) Sewa
LCD 1 hari= Rp. 40.000
Jadi totalnya dari biaya persiapan yang
diperlukan adalah Rp 1.531.500
2. Pelaksanaan
a. Personal,
biaya personal yang direncanakan pada tahap pelaksanaan yaitu Rp. 3.300.000
b. Total
biaya nonpersonal yaitu Rp 1.128.050, berikut rincianya:
1) Sewa
kubung (tahap1) 2 x Rp 10.0000/jam =Rp. 20.000
2) Sewa
kubung (tahap 2) 2x3jamx Rp. 10.0000/jam= Rp. 60.0000
3) Sewa
4 termohygrometer, 4x16 jam x Rp. 2000 = Rp 124.000
4) Formalin
cair 0,1 liter= Rp. 5000
5) Sewa
2 unit drum, 2 x Rp. 10.000/hari= Rp. 20.000
6) Isi
ulang gas 3 kg, 2 unit x Rp.7500= Rp. 35.000
7) Sewa
Ayakan (1 paket= 4 unit) 2 hari x Rp
10.000/hari= Rp 20.0000
8) Sewa Sekop (1 paket= 20 unit)= 1 hari x
20.000/hari= Rp. 20.000
9) Beli
8 bungkus Kapas seteril, 8 bugnkus x Rp 7.500/bungkus= Rp. 60.000
10) Beli
paralon 2m x Rp. 5.000/m= Rp. 10.000
11) Sewa
Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
12) Dedak
20 kg × Rp. 1.500= Rp. 30.000
13) Kapur
2kg × Rp. 150/kg=Rp. 300
14) Gips
1 kg × Rp. 2.500/kg= 2500
15) Bablog
10 lusin × 1.500/lusin= Rp. 15.000
16) Masker 23 unit × Rp. 5.000/unit= Rp. 115.000
17) Alkohol
1 Liter= Rp. 20.000
18) Sewa
spatula 20 unitx Rp. 1.000/unit= Rp. 20.000
19) Beli
miselium 4 botol x Rp. 7.500/botol= Rp.
30.000
20) sewa
sprayer 20 unit = Rp. 100.000
21) sewa
kubung (tahap3) 4jam x Rp. 10.000/jam= Rp. 40.000
22) Beli
Abu 2 kantongx Rp. 20.000/kantong= Rp. 40.000
23) Kertas
karton 4 lembar x Rp. 500/lembar= Rp.20.000
24) 1
Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
25) 1
Kasa= Rp. 35.100
26) Umpan
tikus (Ikan)= Rp. 10.000
27) Racun
tikus= Rp. 7.500
28) Beli
jebakan tikus 4x4000= Rp. 16.000
29) kapur
Rp. 150/kg = Rp. 150
30) Sewa
ranjang besar 20 unit x500/hari= Rp. 10.000
31) Plastik
10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15000
jadi
total biaya pelaksanaan yang diperlukan yaitu Rp 4.428.050
3.
Tindak
lanjut
a.
Biaya personal yang direncanakan pada
tahap ini yaitu Rp. 350.000
b.
Biaya tindak lanjut nonpersonal yaitu Rp
430.000,00 dengan rinciannya sebagai berikut:
1) Pembuatan
buku panduan budidaya jamur tiram sebanyak 20 dengan dana Rp.
20.000,00/bukunya. Jadi total Rp. 400.000,00
2)
Pencetakan sertifikat sebanyak 20 dengan biaya Rp.
1.500,00/sertifikatnya jadi totalnya yaitu Rp. 30.000,00
Jadi total dari biaya
tindak lanjutnya yaitu Rp. 780,000
B.
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN (SUMBER
BIAYA)
1.
Sumber dana pemerintah
Rp.
5.150.000
2. Sumber
dana masyarakat
Rp.
839.550
3. Sumber
dana lain (berupa donator ataupun sponsorship)
Rp.
750.000
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, dkk.
(1999). Pembibitan, Pembudidayaan dan
Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram. Penebar Swadaya: Jakarta
Susilawati dan
Budi Raharjo. (2010). Petunjuk Teknis
Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus
ostreatus var florida) yang Ramah Lingkungan, http://forclime.org/merang/50-STE-FINAL.pdf, Rabu,
23 Oktober 2013 jam 15.47
Istuti, Wigati
dan Siti Nurbana. (2006). Budidaya Jamur Tiram, http://ayobertani.files.wordpress.com/2009/04/referensi-budidaya-jamur-bptp-jatim.pdf, Rabu,
23 Oktober 2013 jam 16.03.
Suhartini,
dkk. (2010). Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dengan Sistem Susun pada
Masyarakat Desa Kasihan, Bantul Sebagai
Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ir-suhartini-ms/artikel-jamur-tiram-07.pdf, Rabu,
23 Oktober 2013 jam 15.55
Suhartini,
dkk. (2010). Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dengan Sistem Susun pada
Masyarakat Desa Kasihan, Bantul Sebagai
Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ir-suhartini-ms/artikel-jamur-tiram-07.pdf, Rabu,
23 Oktober 2013 jam 15.55
Lampiran
1, Matriks Program
TUGAS
|
KEBUTUHAN KOMPETENSI
|
KOMPETENSI YG AKAN
DIHASILKAN PELATIHAN
|
PRASYARAT
|
|
|||
Membuatn dan mengelola
kubung (tempat pengelolaan jamur)
|
pembuatan media tanam dan
Menanam
|
Merawat
|
Memanen
Serta memasarkan
|
Bagaimana cara mempersiapkan
kompetensi
|
|||
1. Mengetahui komponen-komponen yang diperlukan
dalam membuat kubung yang dapat menahan panas dengan baik, misalnya membuat
dinding dengan menggunakan anyaman bambu, atap dengan menggunakan bahan dari
daun alang/lontar, alasnya lantainya dengan menggukan semen.
2. Membuat
kumbung sesuai dengan habitat jamur tiram yaitu suhu udara berkisar antara 22
3.
Memperhatikan akses jalan sekitar kumbung
4.
Memperhartikan luas kubung, yang akan digunakan sebagai ruang gudang, inkubasi
sterilisasi, inokulasi ruangan produksi.
5. Membuat
lantai lebih tinggi dari permukaan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya.
7.
Memasang kubung dengan jebakan seranggga
8. Mengatahui
pengaturan tata letak ruang gudang, inkubasi sterilisasi, inokulasi ruangan produksi.
|
1. Mengetahui syarat tumbuhnya jamur yaitu mengenai
kesesuaian dataran untuk menanam jamur, suhu jamur, kelembapan dalam kubung,
lingkungan alam sekitar kubung.
2. Mengetahui cara penumbuhan
miselium
3. Mengetahui metode dalam
pembuatan media jamur tiram seperti , pengayakan, percampuran, Pemeraman,
pengisian media ke media tanam, pendinginan, sterilisasi, dsb
4. Mengetahui peralatan dan
bahan apa saja yang digunakan dalam penanaman jamur tiram
5. Mengetahui peralatan bahan-bahan sebagai media tanam jamur yang
baik.
|
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur
tiram, seperti air, suhu, tingkat kelembaban, cahaya, aerasi, serta tingkat
keasaman pH.
2. Mengetahui air
yang cocok untuk penyiraman
3. Mengetahui seluk beluk penyiraman jamur tiram yang
meliputi komponen apa saja yang perlu disiram dalam mendukung pertumbuhannya,
serta menyesuiakan frekuensi penyiraman sesuai dengan musim yang terjadi,
waktu penyiraman, melakukan pengkabutan pada saat yang tepat yaitu pada saat
tumbuhnya tunas saja.
4. Mengetahui
tingkat suhu mikro atau suhu ruang dalam kubung yang cocok untuk pertumbuhan
jamur
5. Mengetahui pengaturan sirkulasi udara, sesuia dengan
musimnya. Dengan tujuan untuk menjaga suhu dalam kumbung.
6. Mengetahui cara pengendalian hama, cara pecegahan hama
dan penanganan penyakit pada jamur tiram. mengobati. Serta mengetahui
jenis-jenis hama dan penyakit.
7. Mengetahui tingkat kelembaban yang baik untuk
pertumbuhan jamur tiram, peka jika terjadi perubahan kelembapan. Serta
mengetahui cara mengatur tingkat kelembaban di dalam kubung
8. Mengetahui unsur
udara yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang jamur tiram serta
Mengetahui kadar dari unsur udara dan cara mengaturnya.
|
1. Mengetahui
waktu yang tepat untuk memananen/masa panen jamur
2.Mengetahui interval dalam
memanen jamur, karena jamur bisa dipanen berkali-kali dalam
3. Mengetahui cara memanen jamur
yang baik agar tidak menggangu pertumbuhan jamur berikutnya.
4. Mengetahui cara memperlakukan jamur yang sudah dipanen dengan
baik agar kualitasnya baik.
5. Mengetahui pengemasan yang baik, serta mengetahui peralatan
yang dapat digunakan saat pengemasan jamur.
6. Memperhatikan sasaran penikmat jamur sesuai dengan tingkatan
ekonomi.
7. Mengetahui kondisi pasar seperti harga, daerah mana yang
berminat dengan jamur tsb.
8. Memperhatikan kualitas jamur yang akan dipasarkan.
|
Pengetahuan
|
1. Dapat membuat/merancang kubung sesuai dengan habitatnya
jamur tiram.
2. Dapat mengelola kubung
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram.
3. Dapat menggunakan alat
dengan baik, dapat mencari dan memilih bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media tanam yang baik. Serta dapat membuat media tanam yang baik.
4. Dapat menanam jamur
dengan baik serta paham terhadap syarat tumbuh jamur
5. Dapat merawat jamur dengan baik.
6. Dapat menangani,
pencegahan hama dan penyakit pada jamur.
7. Dapat memanen jamur
dengan baik, mengetahui kapan harus memanennya, dapat menjaga kualitas jamur.
8. Dapat memasarkan jamur
tiram sesuai dengan sasaran yang dibidiknya.
|
1. Mengenal komponen-kompenen
dan fungsi komponen dalam membuat kumbung serta tahu habitat jamurtiram
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur
3. Mengenal alat-alat
yang digunakan untuk menanam dan mengenal media tanam tanam jamur.
4. Dapat menggunakan
alat-alat dan media tanam yang baik.
5. Mengetahui cara
perawatan tanaman yang nantinya dapat diaplikasikan pada perawatan jamur
tiram.
6. Mengenal hama dan
penyakit pada jamur serta mengetahui cara pencagahan, serta menanganinya.
7. Mengetahui cara
memanen serta cara memperlakukan jamur pasca panen agar kualitasnya terjaga.
8. Memerlukan kecakapan
dalam berbicara, kecakapan pengemasan jamur agar kuliatasnya baik, sehingga
menarik banyak orang.
|
1. mengajarkan cara
menyusuun kubung dengan menggunakan,miniature kubung yang dapat digunakan untuk pelatihan serta mengajak peserta ke kubung
sebenarnya.
2. Tempat belajar di
kubung dengan metode demonstrasi dan praktikum. Cara ini berlaku untuk
memperoleh kompetensi nomor dua sampai dengan nomor tujuh.
3. untuk memperoleh
kompetensi no 8, dengan metode simulasi dan terjun ke lapangan dipandu oleh
tutornya.
|
1. Memahami cara menyusun
kumbung agar sesuai dengan habitat jamur
2. Memahami cara
mengelola kubung yang baik.
3. Memahami fungsi alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat media
tanam jamur, serta cara membuat media jamur.
4. Memahami cara menanam jamur dengan dengan baik.
5. Memahami cara merawat jamur dari mulai menanam sampai
memanen.
6. Memahami cara penanganan, pencegahan hama dan penyakit pada
jamur tiram.
7. Memahami cara memanen serta cara memperlakukan jamur pasca
panen agar kualitasnya terjaga.
8. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur (pasar
tradisional, swalayan, restoran, dsb)
|
|||||||
|
1. cermat dalam membedakan peralatan dan bahan-bahan.
2. Sabar dalam melakukan proses penanaman jamur.
|
1. Teratur dalam memeriksa air, suhu, tingkat kelembaban,
cahaya, aerasi, serta tingkat keasaman.
2. Teliti
dan berhati-hati dalam penyiraman, pengaturan suhu, sirkulasi udara, dan
tingkat kelembaban.
2. Tanggap
dalam mencegah, menangani hama dan penyakit.
3. Peka
terhadap perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan jamur.
|
1. Cermat saat memanen jamur.
2. Ramah terhadap pelanggan.
3. Ulet
4. Berkeyakinan atas produknya/percaya diri.
|
sikap kerja
|
1. Dapat bersikap
cermat teliti dan berhati-hati dalam, pembuatan kumbung, menanam jamur,
merawat jamur, dan memanen jamur serta pengemasannya
2. Dapat mengatasi perubahan
lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur
3. Rajin dalam memperoleh
informasi yang berkaitan dengan pasar atau pemasaran
|
1. terbiasa
berhati-hati dalam menjalakan melakukan sesuatu
2. Mengetahui perubahan
lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur.
3. Memiliki tekad yang kuat
untuk memajukan usahanya dengan cara yang baik.
|
1. kecermatan ini akan diasah saat pratikum di lapangan, dengan
cara mengawasi dan mengevaluasi hasil kerja (praktikum). Pengawasan ditujukan
untuk senantiasa mengingkatkan dan memberi arahan saat waktu yang tepat
(ketika peserta mengalami kesulitan)
2. sikap peka ini akan diasah dengan membiasakan diri dg melakukan
pengamatan mandiri di lapangan/laboratorium (kubung).
3. pada hakikatnya sikap ini tidak bisa diberikan, namun dapat
ditumbuhkan. Dengan memotivasi setiap awal jam belajar.
|
1. Cermat, teliti dan
berhati-hati dalam pembuatan kumbung, menanam jamur, merawat jamur, dan
memanen jamur serta pengemasannya.
2. Peka/sensitiv terhadap
perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
jamur.
3. Ulet dan ramah dalam
memasarkan produknya.
|
|||||||
1. Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung.
Cekatan dalam mengtur suhu serta sirkulisasi udara.
Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti
banjir, hama, dsb.
Cerdas dalam perencanaan tata letak dari ruangan yang terdapat
dalam kumbung.
|
1. Dapat mengaplikasikan pengetahuan menganai syarat tumbuhnya
jamur.
2. Teliti dalam menuangkan bibit jamur ke media tanam jamur.
3. Mengusai metode-metode pembuatan media tanam serta dapat
membedakan dengan cermat bahan-bahan yang digunakan sebagai media tanam dengan
baik.
|
1. Dapat melakukan penyiraman yang teratur dan tepat kadar
airnya sesuai dengan masa tumbuh jamur.
2. Dapat merekayasa perubahan suhu, mengatur sirkulasi udara
dengan baik.
3. Dapat mencegah, dan menangani hama dan penyakit.
4. Tanggap terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhinya.
|
1. Dapat memanen jamur dengan baik.
2. Mampu bersosialisasi dengan pelanggan atau distributor dengan
baik seperti mempromosikan, meyakinkan sasaran jamur
|
Keterampilan Kerja
|
1. Dapat Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung. Cekatan
dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara. Menganstisipasi terjadinya hak
yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
2. Dapat mengaplikasikan metode-metode
pembuatan media tanam jamur.
3. Pandai bersosialisasi
dengan siapapun.
|
1. Mengetahui cara mengolah komponen-komponen kubung. Dapat merasakan
perubahan suhu serta sirkulisasi udara. Mengetahui cara menganstisipasi
tesrjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
2. Memahami metode tsb.
2. Dapat berbahasa dengan
baik sesusuia dengan lingkuangan sosialnya, serta pengusaan gekstur saat mengekspresikannya.
|
Keterampilan-keteramn pilan ini diperoleh saat pratikum terhadap
penerapan kompetensi pengetahuan di lapangan
|
1. Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung.
Cekatan dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara.
Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti
banjir, hama, dsb.
2. Menguasai
metode-metode pembuatan media tanam dengan baik.
3. Kemampuan public speaking
|
Lampiran 2, Metode Rancangan Kegiatan
AKTIVITAS
|
HASIL YANG DIHARAPKAN
|
WAKTU (JAM PELATIHAN)
|
SDM (ORANG JAM)
|
ALAT/BAHAN (DISESUIKAN)
|
BAIAYA (RUPIAH)
|
|
PERSONAL
|
NON PERSONAL
|
|||||
A. Penyusunan
Kurikulum
B. Perekrutan
peserta.
C. Sosialisasi
program
|
A. Kurikulum
B. Terekrut
warga belajar dengan target minimal 21 orang.
C. Warga
belajar mempersiapkan diri untuk mengikuti
program pelatihan
|
A.
4x2 jam
B.
3x2 jam
C.
1 jam
|
A. 2
orang
B.
2 orang
C. 1
orang
|
A. tinta,
kertas hvs A4 2 rim
B.
formulir, buku tulis
C. LCD
|
A. 4x2 jam x 2 x Rp.60.000/jam= Rp. 960.000
B. 3 x 2 x 2 x 30.000/jam = Rp.360.000
C. 1 jamX1 Rp. 60.000= Rp. 60.000
|
A. Sewa printer @ Rp 5.000/
hari = Rp. 5.000
Beli Tinta= Rp. 30. 000
Kertas Hvs 2 rim X Rp 30.000/rim= Rp 60.000
B. 30 formulir, 30 x Rp. 300 =Rp. 9.000
1 buku tulis = Rp. 2.500
C. sewa LCD/hari = Rp. 40.000
|
INTI
D. Memahami materi mengenai cara Pembuatan/menyusun Kumbung Agar Sesuai
Dengan Habitat Jamur. Dengan menggunakan metode demonstrasi.
E. Memahami materi mengenai cara mengelola kubung yang baik
serta praktikumnya. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
F. Memahami materi mengenai fungsi alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan dalam membuat media tanam jamur, serta cara membuat media jamur.
Dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
G. Memahami materi mengenai cara menanam jamur dengan dengan
baik, menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
H. Memahami materi mengenai cara merawat jamur dari mulai
menanam sampai memanen, dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
I. Memahami materi mengenai cara penanganan, pencegahan hama dan
penyakit pada jamur tiramm. dengan menggunakan metode demonstrasi dan
praktikum.
J. Memahami materi mengenai cara memanen serta mengemas jamur
dengan baik untuk dipasarkan. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan
praktikum.
|
D. Menguasai
cara membuat an menyusun membuat kumbung yang baik sesuai dengan habitat
jamur tiram.
E. Dapat mengelola kubung dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram.
F. Dapat menggunakan alat dengan baik dan membuat media tanam
yang baik
G. Dapat menanam jamur dengan baik serta paham terhadap syarat
tumbuh jamur
H. Dapat merawat jamur
dengan baik.
I. Dapat menangani, pencegahan hama dan penyakit pada
jamur, sperti hama tungau, rayap, siput, lalat, tikus, laba-laba, nematoda/cacing kecil
J. Dapat memanen jamur dengan baik, mengetahui kapan harus
memanennya, dapat menjaga kualitas jamur saat mengemas jamur.
|
D. 1 x 3
jam
E. 4 jam
F. 2 x 4 jam
G. 1x 3 jam
H.1x 4 jam
I. 2 x3 jam
J. 2 jam
|
D. 1 orang
E. 2
orang
F.
2 orang
G.
2 orang
H. 2
orang
I.
2 orang
J.
2 orang
|
D. kubung
E. kubung,
termohygrometer, sprayer, larutan formalin 2%.
F. Alat Sterilisasi
(drum, lengkap dengan kompor). Alat Pengadukan (ayakan, sekop). Kapas, paralon 2 m, termohygrometer, sprayer, dedak, kapur
dan gips, bablog. Gas 3 kg
G. masker,
spatula, alkohol, dan miselium,
H. Termohygrometer,
formalin cair 2%, sprayer, kubung.
K.
Abu, kertas karton, lem, kasa, umpan dan racun
tikus, jebakan tikus, kapur, contoh jamur yang berpenyakit.
J. Ranjang
besar dan kantong plastik.
|
D. 1x3x2x Rp. 60.000= Rp. 360.000
E. 4x2 @ Rp.
60.000= Rp.480.000
F. 2 x 4 x2 x
Rp. 60.000= Rp. 960.000
G. 1x3x2 Rp.
60.000= Rp.60.000
H.1x 4x2x Rp.
60.000= Rp. 480.000
I. 2x3x2 Rp.
60.000= Rp. 720.000
J. 2x2 Rp.
60.000= Rp. 240.000
|
D. sewa kubung 2 jam × Rp. 10.0000/jam= Rp. 20.000
E. sewa kubung 2 × 3 jam × Rp.
10.0000= Rp. 60.0000
Sewa 4 unit termohygrometer, 4x4jamx Rp. 2000/jam= Rp. 32.000
Formalin cair 0,1 liter= Rp. 5.000
F. sewa Drum 2 unit × Rp. 10.000=
Rp. 20.000
Sewa kompor, unit 2 × 35.000/hari=Rp.
70.000
GAS LPG 3kg, 2 unit × Rp. 17.500= Rp. 35.000
Sewa Ayakan (1 paket= 4 unit)
2 hari x 10.000/hari=20.0000
Sewa Sekop (1 paket= 20 unit)=
2 hari x 20.000/hari= Rp. 40.000
Beli Kapas seteril 8 bungkus x Rp 7.500= Rp. 60.000
Beli paralon 2m x Rp. 5.000/m= Rp. 10.000
Sewa 4 unit Termohygrometer, 4unit x 8jam x Rp. 2000/jam= Rp. 64.000
Sewa Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
Dedak 20 kg x Rp. 1.500/kg= Rp.
30.000
Kapur 2kg x Rp. 150 kg= Rp. 300
Gips 1 kg x Rp. 2.500/kg= Rp. 2.500
Bablog 10 lusin x Rp. 1.500/lusin= Rp. 15.000
G. Masker 23 unit x Rp. 5.000 unit= Rp. 115.000
Alcohol 1 Liter= Rp.20.000
Sewa spatula 20 unit x C 1.000= Rp. 20.000
Miselium 4 botol, 4 botol x Rp. 7.500/botol= Rp. 30.000
H.sewa 4 unit Termohygrometer, 4 unit x 4 jamx Rp. 2.000= Rp. 16.000
formalin cair 2% 0,1 liter= Rp. 5.000
sewa 20 unit sprayer = Rp. 100.000
sewa kubung 4 jam x Rp. 10.000= Rp. 40.000
I. Abu 2x20.000/kantong= Rp. 40.000
Kertas karton 5 x Rp. 4.000= Rp. 20.000
1 Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
Kasa= Rp. 35.100
Umpan= Rp. 10.000
dan
racun tikus= Rp. 7.500,
jebakan tikus Rp. 4.000,
kapur Rp. 150/kg = Rp. 150
J. sewa ranjang besar 20 unit x Rp.500/hari= Rp. 10.000
Dan
plastik 10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15.000
|
AKHIR
K. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur (pasar
tradisional, swalayan, restoran, dsb) serta berlatih bersosialisasi untuk
memasarkan produknya.
L. pembentukan
kelompok usaha jamur tiram dan pembinaannya.
M. pemberian
sertifikat kepada peserta pelatihan
|
k. Dapat memasarkan jamur tiram sesuai dengan sasaran yang
dibidiknya.
L. terbentuknya kelompok usaha jamur tiram yang saling membantu.
M. Peserta Pelatihan yang layak dapat memperoleh sertifikat
|
K.
3 Jam
L.
2 jam
M.-
|
K. 1 orang
L. 1 orang
M. 1 orang
|
K. -
L. Buku panduan
usaha jamur tiram
M. sertifikat
|
K. 3x1 Rp. 60.000= Rp. 180.000
L. 2 x 1x Rp. 60.000= 120.000
M. Rp. 50.000
|
K.-
L. 20buku x Rp.20.000/buku= Rp.400.00
M. sertifikat 20 x Rp.1500/sertifikat= Rp. 30.000
|
|
|
50 jam
|
|
|
Rp. 5.030.000
|
Rp. 1.709.550
|
|
|
|
|
|
Rp. 6.739.550
|
Pada tabel diatas tidak disebutkan materi khusus untuk
pembentukan sikap yang telah ditulis dalam tujuan, pembentukan sikap ini akan
dibentuk pada pelaksanaan kegiatan ataupun tindak lanjut. Pada pelaksanaan
kegiatan peserta pelatihan akan dibentuk sikap tersebut melalui pembelajaran.
Misalnya peserta pelatihan datang diharuskan datang minimal 10 menit sebelum
jam belajar dimulai. Peserta pelatihan selalu didukung bagi yang memerlukan
dukungan. Selain itu pengetahuan yang diaplikasikan langsung melalui metode
praktikum diharapkan akan membentuk sikap yang diharapkan (terdapat pada
tujuan). Sedangkan keterampilan diperoleh pada hal yang sama juga yaitu pada
saat praktik.
Lampiran 3,
Agenda kegiatan
Kegiatan
|
Minggu ke 1
|
Minggu ke 2
|
Minggu ke 3
|
Minggu ke 4
|
Minggu ke 5
|
Total jam
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
|||||||
Persiapan
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Pembuatan kurikulum
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
Perekrutan peserta
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
Sosialisasi program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
Inti
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
D. Memahami materi mengenai cara Pembuatan/menyusun Kubung
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
E. Memahami materi mengenai cara mengelola kubung
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
F. Memahami materi mengenai fungsi alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan dalam membuat media tanam jamur, serta cara membuat media jamur
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
G. Memahami materi mengenai cara menanam jamur dengan dengan
baik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
H. Memahami materi mengenai cara merawat jamur dari mulai
menanam sampai memanen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
Kegiatan
|
Minggu ke 1
|
Minggu ke 2
|
Minggu ke 3
|
Minggu ke 4
|
Minggu ke 5
|
Total jam
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
|
I. Memahami materi mengenai cara penanganan, pencegahan hama dan
penyakit pada jamur tiramm
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J. Memahami materi mengenai cara memanen serta mengemas jamur
dengan baik untuk dipasarkan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
L. pembentukan kelompok usaha jamur tiram dan pembinaannya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
M. pemberian sertifikat kepada peserta pelatihan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JAM YANG DIGUNAKAN
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|
3
|
|
|
4
|
|
4
|
4
|
3
|
|
|
4
|
|
3
|
3
|
|
|
|
2
|
|
3
|
2
|
|
50
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan ;
·
Evaluasi program dilakukan saat setiap kegiatan
berlangsung yang dilakukan oleh tutor/narasumber tersebut, jadi setiap kegiatan diadakan
evaluasi tanpa disadari oleh perserta pelatihan.
·
Rencana jam belajar dimulai pada jam 1,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar