Sabtu, 11 Oktober 2014

Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Skala Mikro di Umbulharjo



I.         LATAR BELAKANG
Jamur tiram merupakan  salah satu dari berbagai jamur konsumsi,. Jamur tiram/jamur kuping mempunyai nama latin Pleurotus sp. Jamur tiram ini merupakan jamur yang memiliki nilai konsumsi yang dikategorikan tinggi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P.ostreatus), jamur tiram merah muda P.flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P.cystidiosus). Di sini yang akan dibahhas hanyalah jamur tiram putih,. Karena paling banyak peminatnya. Jamur tiram tumbuh di media kayu yang sudah lapuk, dengan suhu sekitar , tingkat kelembapan sekitar 80-90%.  kondisi air yang normal, yaitu antara pH antara 5-7.  Kondisi tersebut terdapat di dataran tinggi salah satunya wilayah Sleman, Yogyakarta .
Dalam hal ini, media tanam jamur tersebut bisa diganti dengan serbuk kayu yang telah diolah sedimikian rupa sehingga dapat dijadikan sebagai media tanam jamur dalam rangka mebudidayakan jamur tiram putih. Adapun nilai gizi jamur tiram putih menurut Cahyana dkk (1999) adalah sebagai berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %), serat (11,5 %), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori. Dengan masyarakat mengetahui kandungan gizi dalam jamur tiram, minat masyarakat terhadap jamur tiram inipun semakin meningkat. Selain itu, bahan dan alat untuk budidaya jamur tiram sangat mudah diperoleh dan murah, bahkan untuk sebuk kayu dapat diperoleh secara cuma-cuma di industry perkayuan/mebel yang ada di daerah Dusun Umbulharjo, kecematan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan memperhatikan kondisi masyarakat Dusun Umbulharjo yang area geografisnya sangat mendukung dalam  budidaya jamur tiram. Maka  Dusun Umbulharjo menajadi salahsatu tempat budidaya jamur yang ideal. Di Dusun Umbulharjo juga terdapat limbah serbuk kayu, yang saat ini bisa didapatkan dengan cuma-cuma.
Selain secara geografis dan ekonomi, budidaya ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas masyarakat Dusun Umbulharjo, khususnya bagi orang-orang yang dikategorikan sebagai kelas ekonomi menengah ke bawah. Hal ini setidaknya dapat menjadi peluang berkarya, baik atau pengembangan keterampilan masyarakat yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dusun Umbulharjo, bahkan budidaya ini diharapkan dapat mengayomi ekonomi masyarakat yang belum terlibat dalam budidaya ini. khususnya bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.
II.                TUJUAN
Tujuan program budidaya jamur tiram ini dapat dlihat dari beberapa aspek yaitu :
1.      Sumber daya manusia (SDM), program pelatihan ini ditujukan untuk menghasilkan SDM yang terampil dalam budidaya jamur tiram ini.
a.       Dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai peserta pelatihan
b.      mampu menerjemahkan informasi dan alat-alat yang digunakan dalam budidaya jamur tiram,
c.       mampu mewujudkan kenirja yang baik,  dari segi kualitas dan kuantitas.
d.      Mampu mengatur dirinya sendiri dan bekerja sama.
e.       Memiliki pengetahuan yang mewadai mengenai jamur tiram.
f.       Mampu masalah yang dapat menghambat proses budidaya jamur tiram.
g.      Bertanggung jawab atas dirinya, dan saling jawab anggota kelompok lainutnya.
2.      Ekonomi, dari sudut pandang perekonomian ini diharapkan SDM dapat meningkatkan pendapatanya.
3.      sosial, dari segi sosial  SDM yang berhasil mengembangkan Budidaya jamur tiram ini dapat menciptakan peluang kerja bagi anggota masyarakat yang lain. Sehingga budiaya ini dapat mengurangi angka pengangguran.
III.             USULAN RANCANGAN PROGRAM
A.    LATAR BELAKANG SPESIFIK
Dusun Umbulharjo, Sleman ini secara geografis sangat cocok untuk budidaya jamur, khususnya jamur tiram. Dilihat dari kondisi sosialnya, dusun ini sangat pototensial untuk mengenbangkan usaha tani, salah satunya adalah jamur tiram. Namun disitu hampir tidak ada pembudidaya jamur tiram padahal kondisinya sangat mendukung. Dilihat dari kebutuhan pasar, jamur tiram masih belum tercukupi. Karena permintaan yang tinggi, sedangkan produksinya belum dapat memenuhi permintaan pasar setiap harinya. Dari segi ekonomis jamur tiram memilkii nilai jual yang tinggi juga yaitu kisaran Rp. 7000,00 – Rp. 10.000,00 per kilogramnya. Tergantung pada kualitas jamur tiram, dan level kosumennya. Selain itu nilai gizi yang terkandung jamur tiram sudah banyak masyarakat yang mengetahuinya, berikut kandungan gizi jamur tiram
Warga Dusun Umbulharjo sebagian berprofesi sebagai petani  (sayur-mayur, padi, dsb). Dalam hal ini mereka masih mempunyai waktu luang yang banyak, karena jam kerja petani. Tidak lebih tiga jam per hari , tapi tergantung masa tanam tanamannya. Apabila sudah memasuki masa panen, berarti jam kerja bisa lebih dari tiga jam. tiap manusia mempunyai waktu 24 jam perharinya. Jika jam untuk beraktivitas sekitar 16 jam. maka para petani di kali kuning ini masih memiliki waktu 13 jam untuk dimanfaatkan dengan aktivitas lainnya. Misalnya usaha budidaya jamur tiram. Dari berbagai peluang waktu, nilai jual yang tinggi, kondisi geografis yang mendukung, permintaan pasar yang belum terpenuhi akan jamur tiram bahkan semakin meningkat. Maka besar manfaat akan budidaya jamur tiram ini.
Pelatihan budidaya jamur tiram ini memiliki tujuan agar peserta pelatihan/peserta didiknya mampu membudidayakan jamur tiram dengan baik, sementara ini dengan skala mikro serta dapat memasarkan jamur tiramnya. Pada proses pembudidayaan jamur tiram ini tentu ada prosesnya, dalam prosesnya tentu peserta pelatihan dilatih untuk dapat mengolah alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dalam budidaya jamur tiram untuk memperoleh jamur tiram yang baik. Selain itu saat masa perawatan tentu harus mampu merawat jamur dengan baik, ataupun mengatasi hambatan- hambatan berupa penyakit ataupun hama. Kemampuan mengolah jamur tiram ini juga tidak kalah penting, agar nilai jual jamur menjadi naik. Tentu hal ini akan berpengaruh pada perekonomian, khususnya bagi yangusnya bagi yabng terlibat langsung dalam proses budidaya jamur tiram ini.
Selain itu hubungan sosial masyarakat Yogyakarta ini baik, potensi ini dapat membuat kerjasama yang baik antar warganya untuk memperkuat budidaya jamur tiram ataupun laninya
B.     KELOMPOK SASARAN PROGRAM BUDIDAYA JAMUR TIRAM.
Sasaran program pelatihan ini adalah para petani (buruh/pemilik lahan) yang berminat dalam usaha budidaya jamur tiram baik laki-laki ataupun perempuan. Atau siapapun selain petani yang benar-benar berminat. Program ini ditargetkan untuk  warga Dusun Umbulharjo
C.    KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Kompetensi adalah kecakaan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kerja atau dapat menjalankan perannya dengan baik. Kompetensi yang diharapkan pada pelatihan budidaya jamur ini yaitu :
1.      Pengetahuan yang meliputi :
a.       Memahami cara membuat/merancang kubung sesuai dengan habitatnya jamur
b.      Memahami cara mengelola kubung dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
c.       Memahami cara menggunakan alat dengan baik dan membuat media taman yang baik.
d.      Memahami cara menanam jamur dengan baik serta paham terhadap syarat tumbuh jamur
e.       Memahami cara merawat jamur dengan baik.
f.       Memahami cara menangani, pencegahan hama dan penyakit pada jamur.
g.      Memahami cara memanen jamur dengan baik, mengetahui kapan harus memanennya, dapat menjaga kualitas jamur.
h.      Memahami cara memasarkan jamur tiram sesuai dengan sasaran yang dibidiknya.
2.      Sikap
a.       Dapat bersikap cermat teliti dan berhati-hati dalam, pembuatan kumbung, menanam jamur, merawat jamur, dan memanen jamur serta pengemasannya
b.      Dapat mengatasi perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur
c.       Rajin dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan pasar atau pemasaran
3.      Keterampilan
a.       Dapat Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung. Cekatan dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara. Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
b.      Dapat mengaplikasikan metode-metode pembuatan media tanam jamur.
c.       Pandai bersosialisasi dengan siapapun.
D.    MATRIKS PROGRAM
Terlampir dalam lampiran 1
E.     METODE/ RANCANGAN KEGIATAN
Terlampir dalam lampiran 2
F.     NARASUMBER/PELATIH/TUTOR/TENAGA TEKNIS
Dalam hal ini perancang program merencanakan dua narasumber pada pelatihan budidaya jamur tiram ini.
Narasumber I yang akan melatih peserta pelatihan/warga be;ajar yaitu SDM yang berhasil dalam usaha budidaya jamurtiram pada sekitar Dusun Umbulharjo tersebut. artinya narasumber tidak harus berasal dari Dusun Umbulharjo, namun narasumber didatangkan di daerah yang terdekat dari  Dusun Umbulharjo. Tujuannya adalah agar mempermudah akses narasumber dan peserta pelatihan, karena dalam perencaaan program ini, tempat narasumber akan dijadikan sebagai tempat pembelajaran peserta pelatihan atau dengan kata lain tempat nara sumber akan dijadikan sebagai tempat praktikum peserta pelatihan.
Narasumber 2 yaitu mahasiswa/lulusan dari Jurusan Pertanian atau Biologi. Namun yang diutamakan adalah dari Jurusan Pertanian. Atau dosen yang berkompeten di bidang pembidayaan jamur tiram..
G.    SARANA DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah :
1.      Alat Sterilisasi (drum, lengkap dengan kompor).
2.      Alat Pengadukan (ayakan, cangkul, sekop, ember, selang).
3.      Alat inokulasi (lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, cincin dari potongan paralon/bamboo)
4.      termohygrometer kapas, sprayer. Serbuk kayu, dedak, kapur dan gips, miselium, bablog/, plastik
5.      Abu, kertas karton, lem, kasa, umpan dan racun tikus, jebakan tikus, kapur, contoh jamur yang berpenyakit.
6.      Ranjang
7.      Tempat budaya jamur berupa kubung.
8.      Bahan dan alat pembasmi hama berupa abu, kertas, lem, kasa, umpan dan racun tikus, jebakan tikus, kapur.
H.    EVALUASI HASIL
Evaluasi hasil ini dilakukan oleh narasumber sekaligus pelatih dan peserta pelatihan itu sendiri. Evaluasi yang dilakukan oleh narasumber maksudnya, evaluasi tersebut dilakukan saat peserta pelatihan melakukan praktikum. Praktikum sebagai ajang latihan untuk menguasai komptensi, mengukur kemampuan diri, perilaku peserta pelatihan merupakan wujud dari sikapnya dalam mengatasi sesuatu yang dihadapinya. Evaluasi yang dilakukan peserta pelatihan terhadap dirinya sendiri dengan menggunakan asumsi belajar orang dewasa yaitu konsep diri dan pengalaman peserta pelatihan setelah dilatih, secara alamiah asumsi tersebut dimiliki oleh orang dewasa. asumsi tersebut yang merefleksikan hasil belajar peserta pelatihan, apakah dia sudah mampu atau belum.
Untuk menentukan apakah peserta pelatihan siap untuk terjun ke lapangan. Di dasarkan pada hasil evaluasi tutor/pelatih  dan refleksi belajar dari peserta pelatihan tersebut. refleksi diri dijadikan pertimbangan yang utama, siap tidaknya peserta pelatihan untuk terjun  kelapangan.
I.       AGENDA KEGIATAN
Terlampir dalam lampiran 3
J.      MANAJEMEN PENYELENGRAAN
Program ini adalah program yang dirancang dan diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang bekerjasama dengan masyarakat,  balai latihan dan kerja (BLK) dan pemerintah. Mahasiswa PLS yang dimaksud adalah Nurfaal sebagai perancang program, dengan dibantu oleh  pengurus BLK yang berperan sebagai pembantu/penyedia fasilitas dengan mengajukan dana pada pemerintah. Serta mengadakan kerjasama dengan pemerintah setempat.
Untuk kepanitiannya, terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, publikasi dan dokumentasi, humas, dan sponsorship.



IV.             USULAN PEMBIAYAAN
KEGIATAN
DANA PEMERINTAH APBN/APBD
DANA MASYARAKAT
SUMBER LAIN
PERSIAPAN
Rp. 1.000.000
Rp. 231.500
Rp. 300.000
PELAKSANAAN
Rp. 3.550.000
Rp. 428.050
Rp. 450.000
TINDAK LANJUT
Rp. 600.000
Rp. 180.000


A.    RENCANA ANGGARAN BELANJA BERBASIS KEBUTUHAN (berbasis kebutuhan/program).
1.      Biaya Operasional Personal
Biaya personal ini mengacu pada komisi tutor/narasumber/tenaga teknis setiap jamnya, setiap jamnya. Total biaya yang direncanakan ini adalah Rp. 5.030.000.

2.      Biaya Operasional Nonpersonal
Biaya nonpersonal di sini adalah biaya yang digunakan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan dan biaya yang digunakan untuk membeli alat/bahan atau menyewa alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan
a.       Kertas HVS 2 x Rp. 30.000/rim = Rp. 60.000
b.      Sewa printer  @Rp. 20.000 hari =Rp. 20.000
c.       formulir 30 x Rp. 300 = Rp. 9000
d.      1 buku tulis = Rp. 2500
e.       Sewa LCD/hari = Rp 40.000
f.       Sewa kubung (tahap1) 2 x Rp 10.0000/jam =Rp. 20.000
g.      Sewa kubung (tahap 2) 2x3jamx Rp. 10.0000/jam= Rp. 60.0000
h.      Sewa, 4 termohygrometer, 4x16 jam x Rp. 2000 = Rp 124.000
i.        Formalin cair  0,1 liter= Rp. 5000
j.        Sewa 2 unit drum, 2 x Rp. 10.000/hari= Rp. 20.000
k.      Isi gasLPG  3kg, 2 unit x Rp.17.500= Rp. 3.5000
l.        Sewa Ayakan  (1 paket= 4 unit) 2 hari x Rp 10.000/hari=Rp 20.0000
m.    Sewa  Sekop (1 paket= 20 unit)= 1 hari x 20.000/hari= Rp. 20.000
n.      Beli 8 bungkus Kapas seteril, 8 bugnkus x Rp 7.500/bungkus= Rp. 60.000
o.      Beli paralon 2m x Rp. 5.000/m=  Rp. 10.000
p.      Sewa Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
q.      Dedak 20 kg x Rp. 1.500= Rp. 30.000
r.        Kapur 2kgx Rp. 150/kg=Rp. 300
s.       Gips 1 kg x Rp. 2500/kg= 2500
t.        Bablog 10 lusinx 1500/lusin= Rp. 15.000
u.       Masker 23 unit x Rp. 5000/unit= Rp. 115.000
v.      Alkohol 1 Liter= Rp. 20.000
w.    Sewa spatula 20 unitx Rp. 1000/unit= Rp. 20.000
x.      Beli miselium 4 botol x  Rp. 7.500/botol= Rp. 30.000
y.      sewa sprayer 20 unit = Rp. 100.000
z.       sewa kubung (tahap3) 4jam x Rp. 10.000/jam= Rp. 40.000
aa.   Beli Abu 2 kantongx Rp. 20.000/kantong= Rp. 40.000
bb.  Kertas karton 4 lembar x Rp. 500/lembar= Rp.20.000
cc.   1 Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
dd. 1 Kasa= Rp. 35.100
ee.   Umpan tikus (Ikan)= Rp. 10.000
ff.    Racun tikus= Rp. 7.500
gg.  beli jebakan tikus 4x4000= Rp. 16.000
hh.  kapur Rp. 150/kg = Rp. 150
ii.      I. sewa ranjang  besar  20 unit x500/hari= Rp. 10.000
jj.      Plastik, 10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15.000
kk.  Buku, 20 x 2Rp0.000/buku= Rp. 400.000
ll.      Sertifikat 20x 1500/sertifikat= Rp. 30.000
Dari keterangan di atas maka diketahui biaya nonpersonal yang direncanakan dalam pelatihan budidaya jamur tiram tersebut adalah Rp. 1.709.550
Usulan biaya ini mencangkup biaya :
1.      Persiapan Biaya persiapan
a.       Biaya personal = Rp. 1,380,000.00,
b.      Total biaya nonpersonal yaitu Rp. 151.500., rincianya sebagai berikut,
1)      Sewa printer  1 hari = Rp. 5000
2)      Beli Tinta= Rp. 30.000
3)      Beli Kertas Hvs 2xRp. 30.000/rim= Rp. 60.000
4)      Formulir 30x Rp. 300= Rp. 9.000
5)      Beli 1 buku tulis = Rp. 2500
6)      Sewa LCD 1 hari= Rp. 40.000
Jadi totalnya dari biaya persiapan yang diperlukan adalah Rp 1.531.500
2.      Pelaksanaan
a.       Personal, biaya personal yang direncanakan pada tahap pelaksanaan yaitu Rp. 3.300.000
b.  Total biaya nonpersonal yaitu Rp 1.128.050,  berikut rincianya:
1)      Sewa kubung (tahap1) 2 x Rp 10.0000/jam =Rp. 20.000
2)      Sewa kubung (tahap 2) 2x3jamx Rp. 10.0000/jam= Rp. 60.0000
3)      Sewa 4 termohygrometer, 4x16 jam x Rp. 2000 = Rp 124.000
4)      Formalin cair  0,1 liter= Rp. 5000
5)      Sewa 2 unit drum, 2 x Rp. 10.000/hari= Rp. 20.000
6)      Isi ulang gas 3 kg, 2 unit x Rp.7500= Rp. 35.000
7)      Sewa Ayakan  (1 paket= 4 unit) 2 hari x Rp 10.000/hari= Rp 20.0000
8)      Sewa  Sekop (1 paket= 20 unit)= 1 hari x 20.000/hari= Rp. 20.000
9)      Beli 8 bungkus Kapas seteril, 8 bugnkus x Rp 7.500/bungkus= Rp. 60.000
10)  Beli paralon 2m x Rp. 5.000/m=  Rp. 10.000
11)  Sewa Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
12)  Dedak 20 kg × Rp. 1.500= Rp. 30.000
13)  Kapur 2kg × Rp. 150/kg=Rp. 300
14)  Gips 1 kg × Rp. 2.500/kg= 2500
15)  Bablog 10 lusin × 1.500/lusin= Rp. 15.000
16)   Masker 23 unit × Rp. 5.000/unit= Rp. 115.000
17)  Alkohol 1 Liter= Rp. 20.000
18)  Sewa spatula 20 unitx Rp. 1.000/unit= Rp. 20.000
19)  Beli miselium 4 botol x  Rp. 7.500/botol= Rp. 30.000
20)  sewa sprayer 20 unit = Rp. 100.000
21)  sewa kubung (tahap3) 4jam x Rp. 10.000/jam= Rp. 40.000
22)  Beli Abu 2 kantongx Rp. 20.000/kantong= Rp. 40.000
23)  Kertas karton 4 lembar x Rp. 500/lembar= Rp.20.000
24)  1 Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
25)  1 Kasa= Rp. 35.100
26)  Umpan tikus (Ikan)= Rp. 10.000
27)  Racun tikus= Rp. 7.500
28)  Beli jebakan tikus 4x4000= Rp. 16.000
29)  kapur Rp. 150/kg = Rp. 150
30)  Sewa ranjang  besar  20 unit x500/hari= Rp. 10.000
31)  Plastik 10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15000
jadi total biaya pelaksanaan yang diperlukan yaitu Rp 4.428.050
3.      Tindak lanjut
a.       Biaya personal yang direncanakan pada tahap ini yaitu Rp. 350.000
b.      Biaya tindak lanjut nonpersonal yaitu Rp 430.000,00 dengan rinciannya sebagai berikut:
1)      Pembuatan buku panduan budidaya jamur tiram sebanyak 20 dengan dana Rp. 20.000,00/bukunya. Jadi total Rp. 400.000,00
2)      Pencetakan sertifikat  sebanyak 20 dengan biaya Rp. 1.500,00/sertifikatnya jadi totalnya yaitu Rp. 30.000,00
Jadi total dari biaya tindak lanjutnya yaitu Rp. 780,000
B.     RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN (SUMBER BIAYA)
1.      Sumber dana pemerintah
Rp. 5.150.000
2.      Sumber dana masyarakat
Rp. 839.550
3.      Sumber dana lain (berupa donator ataupun sponsorship)
Rp. 750.000


DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, dkk. (1999). Pembibitan, Pembudidayaan dan Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram. Penebar Swadaya: Jakarta
Susilawati dan Budi Raharjo. (2010). Petunjuk Teknis  Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus var florida) yang Ramah Lingkungan, http://forclime.org/merang/50-STE-FINAL.pdf, Rabu, 23 Oktober 2013 jam 15.47
Istuti, Wigati dan Siti Nurbana. (2006). Budidaya Jamur Tiram, http://ayobertani.files.wordpress.com/2009/04/referensi-budidaya-jamur-bptp-jatim.pdf, Rabu, 23 Oktober 2013 jam 16.03.
Suhartini, dkk. (2010). Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dengan Sistem Susun pada Masyarakat  Desa Kasihan, Bantul Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ir-suhartini-ms/artikel-jamur-tiram-07.pdf, Rabu, 23 Oktober 2013 jam 15.55
Suhartini, dkk. (2010). Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dengan Sistem Susun pada Masyarakat  Desa Kasihan, Bantul Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ir-suhartini-ms/artikel-jamur-tiram-07.pdf, Rabu, 23 Oktober 2013 jam 15.55




Lampiran 1, Matriks Program
TUGAS
KEBUTUHAN KOMPETENSI
KOMPETENSI YG AKAN DIHASILKAN PELATIHAN
PRASYARAT

Membuatn dan mengelola kubung  (tempat pengelolaan jamur)
pembuatan media tanam dan Menanam
Merawat
Memanen
Serta memasarkan
Bagaimana cara mempersiapkan kompetensi
 1. Mengetahui komponen-komponen yang diperlukan dalam membuat kubung yang dapat menahan panas dengan baik, misalnya membuat dinding dengan menggunakan anyaman bambu, atap dengan menggunakan bahan dari daun alang/lontar, alasnya lantainya dengan menggukan semen.
2. Membuat kumbung sesuai dengan habitat jamur tiram yaitu suhu udara berkisar antara 22  C-28  dan tingkat kelembapan antara 80-90%. Mempertikan kondisi air yang normal, yaitu antara pH antara 5-7.
3. Memperhatikan akses jalan sekitar kumbung
4. Memperhartikan luas kubung, yang akan digunakan sebagai ruang gudang, inkubasi sterilisasi, inokulasi ruangan produksi.
5. Membuat lantai lebih tinggi dari permukaan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya.
7. Memasang  kubung  dengan jebakan seranggga
8. Mengatahui pengaturan tata letak ruang gudang, inkubasi sterilisasi, inokulasi ruangan produksi.
1. Mengetahui syarat tumbuhnya jamur yaitu mengenai kesesuaian dataran untuk menanam jamur, suhu jamur, kelembapan dalam kubung, lingkungan alam sekitar kubung.
2. Mengetahui cara penumbuhan miselium
3. Mengetahui metode dalam pembuatan media jamur tiram seperti , pengayakan, percampuran, Pemeraman, pengisian media ke media tanam, pendinginan, sterilisasi, dsb
4. Mengetahui peralatan dan bahan apa saja yang digunakan dalam penanaman jamur tiram
5. Mengetahui peralatan  bahan-bahan sebagai media tanam jamur yang baik.
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram, seperti air, suhu, tingkat kelembaban, cahaya, aerasi, serta tingkat keasaman pH.
2.  Mengetahui air yang cocok untuk penyiraman
3. Mengetahui seluk beluk penyiraman jamur tiram yang meliputi komponen apa saja yang perlu disiram dalam mendukung pertumbuhannya, serta menyesuiakan frekuensi penyiraman sesuai dengan musim yang terjadi, waktu penyiraman, melakukan pengkabutan pada saat yang tepat yaitu pada saat tumbuhnya tunas saja.
4.  Mengetahui tingkat suhu mikro atau suhu ruang dalam kubung yang cocok untuk pertumbuhan jamur
5. Mengetahui pengaturan sirkulasi udara, sesuia dengan musimnya. Dengan tujuan untuk menjaga suhu dalam kumbung.
6. Mengetahui cara pengendalian hama, cara pecegahan hama dan penanganan penyakit pada jamur tiram. mengobati. Serta mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit.
7. Mengetahui tingkat kelembaban yang baik untuk pertumbuhan jamur tiram, peka jika terjadi perubahan kelembapan. Serta mengetahui cara mengatur tingkat kelembaban di dalam kubung
8. Mengetahui unsur  udara yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang jamur tiram serta Mengetahui kadar dari unsur udara dan cara mengaturnya.
  1.  Mengetahui waktu yang tepat untuk memananen/masa panen jamur
2.Mengetahui interval dalam memanen jamur, karena jamur bisa dipanen berkali-kali dalam
3. Mengetahui cara memanen jamur yang baik agar tidak menggangu pertumbuhan jamur berikutnya.
4. Mengetahui cara memperlakukan jamur yang sudah dipanen dengan baik agar kualitasnya baik.
5. Mengetahui pengemasan yang baik, serta mengetahui peralatan yang dapat digunakan saat pengemasan jamur.
6. Memperhatikan sasaran penikmat jamur sesuai dengan tingkatan ekonomi.
7. Mengetahui kondisi pasar seperti harga, daerah mana yang berminat dengan jamur tsb.
8. Memperhatikan kualitas jamur yang akan dipasarkan.
Pengetahuan
 1. Dapat membuat/merancang kubung sesuai dengan habitatnya jamur tiram.
2. Dapat mengelola kubung dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram.
3. Dapat menggunakan alat dengan baik, dapat mencari dan memilih bahan-bahan yang  digunakan untuk  membuat media tanam yang baik. Serta  dapat membuat media tanam yang baik.
4. Dapat menanam jamur dengan baik serta paham terhadap syarat tumbuh jamur
5. Dapat  merawat jamur dengan baik.
6. Dapat menangani, pencegahan hama dan penyakit pada jamur.
7. Dapat memanen jamur dengan baik, mengetahui kapan harus memanennya, dapat menjaga kualitas jamur.
8. Dapat memasarkan jamur tiram sesuai dengan sasaran yang dibidiknya.
 1. Mengenal komponen-kompenen dan fungsi komponen dalam membuat kumbung serta tahu habitat jamurtiram
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur
3. Mengenal alat-alat yang digunakan untuk menanam dan mengenal media tanam tanam jamur.
4. Dapat menggunakan alat-alat dan media tanam yang baik.
5. Mengetahui cara perawatan tanaman yang nantinya dapat diaplikasikan pada perawatan jamur tiram.
6. Mengenal hama dan penyakit pada jamur serta mengetahui cara pencagahan, serta menanganinya.
7. Mengetahui cara memanen serta cara memperlakukan jamur pasca panen agar kualitasnya terjaga.
8. Memerlukan kecakapan dalam berbicara, kecakapan pengemasan jamur agar kuliatasnya baik, sehingga menarik banyak orang.
1. mengajarkan cara menyusuun kubung dengan menggunakan,miniature kubung yang dapat digunakan untuk pelatihan serta mengajak peserta ke kubung sebenarnya.
2. Tempat belajar di kubung dengan metode demonstrasi dan praktikum. Cara ini berlaku untuk memperoleh kompetensi nomor dua sampai dengan nomor tujuh.
3. untuk memperoleh kompetensi no 8, dengan metode simulasi dan terjun ke lapangan dipandu oleh tutornya.
1. Memahami cara menyusun kumbung agar sesuai dengan habitat jamur
2. Memahami cara mengelola kubung yang baik.
3. Memahami fungsi alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat media tanam jamur, serta cara membuat media jamur.
4. Memahami cara menanam jamur dengan dengan baik.
5. Memahami cara merawat jamur dari mulai menanam sampai memanen.
6. Memahami cara penanganan, pencegahan hama dan penyakit pada jamur tiram.
7. Memahami cara memanen serta cara memperlakukan jamur pasca panen agar kualitasnya terjaga.
8. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur (pasar tradisional, swalayan, restoran, dsb)
Cermat dalam pembuatan kubung Peka terhadap suhu dalam kubung. Telaten dalam membuat perangkap serangga/hama pada kumbung
1. cermat dalam membedakan peralatan dan bahan-bahan.
2. Sabar dalam melakukan proses penanaman jamur.
1. Teratur dalam memeriksa air, suhu, tingkat kelembaban, cahaya, aerasi, serta tingkat keasaman.
2. Teliti dan berhati-hati dalam penyiraman, pengaturan suhu, sirkulasi udara, dan tingkat kelembaban.
2. Tanggap dalam mencegah, menangani hama dan penyakit.
3. Peka terhadap perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur.
1. Cermat saat memanen jamur.
2. Ramah terhadap pelanggan.
3. Ulet
4. Berkeyakinan atas produknya/percaya diri.
sikap kerja
 1. Dapat bersikap cermat teliti dan berhati-hati dalam, pembuatan kumbung, menanam jamur, merawat jamur, dan memanen jamur serta pengemasannya
2. Dapat mengatasi perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur
3. Rajin dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan pasar atau pemasaran
 1. terbiasa berhati-hati dalam menjalakan melakukan sesuatu
2. Mengetahui perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur.
3. Memiliki tekad yang kuat untuk memajukan usahanya dengan cara yang baik.
1. kecermatan ini akan diasah saat pratikum di lapangan, dengan cara mengawasi dan mengevaluasi hasil kerja (praktikum). Pengawasan ditujukan untuk senantiasa mengingkatkan dan memberi arahan saat waktu yang tepat (ketika peserta mengalami kesulitan)
2. sikap peka ini akan diasah dengan membiasakan diri dg melakukan pengamatan mandiri di lapangan/laboratorium (kubung).
3. pada hakikatnya sikap ini tidak bisa diberikan, namun dapat ditumbuhkan. Dengan memotivasi setiap awal jam belajar.
1. Cermat, teliti dan berhati-hati dalam pembuatan kumbung, menanam jamur, merawat jamur, dan memanen jamur serta pengemasannya.
2. Peka/sensitiv terhadap perubahan lingkungan sekitar kubung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur.
3. Ulet dan ramah dalam memasarkan produknya.
1. Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung.
Cekatan dalam mengtur suhu serta sirkulisasi udara.
Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
Cerdas dalam perencanaan tata letak dari ruangan yang terdapat dalam kumbung.
1. Dapat mengaplikasikan pengetahuan menganai syarat tumbuhnya jamur.
2. Teliti dalam menuangkan bibit jamur ke media tanam jamur.
3. Mengusai metode-metode pembuatan media tanam serta dapat membedakan dengan cermat bahan-bahan yang digunakan sebagai media tanam dengan baik.
1. Dapat melakukan penyiraman yang teratur dan tepat kadar airnya sesuai dengan masa tumbuh jamur.
2. Dapat merekayasa perubahan suhu, mengatur sirkulasi udara dengan baik.
3. Dapat mencegah, dan menangani hama dan penyakit.
4. Tanggap terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhinya.
1. Dapat memanen jamur dengan baik.
2. Mampu bersosialisasi dengan pelanggan atau distributor dengan baik seperti mempromosikan, meyakinkan sasaran jamur
Keterampilan Kerja
1. Dapat Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung. Cekatan dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara. Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
2.  Dapat mengaplikasikan metode-metode pembuatan media tanam jamur.
3. Pandai bersosialisasi dengan siapapun.
1. Mengetahui cara mengolah komponen-komponen kubung. Dapat merasakan perubahan suhu serta sirkulisasi udara. Mengetahui cara menganstisipasi tesrjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
2. Memahami metode tsb.
2. Dapat berbahasa dengan baik sesusuia dengan lingkuangan sosialnya, serta pengusaan gekstur saat mengekspresikannya.
Keterampilan-keteramn pilan ini diperoleh saat pratikum terhadap penerapan kompetensi pengetahuan di lapangan
1. Terampil dalam mengolah komponen-komponen kubung.
Cekatan dalam mengatur suhu serta sirkulisasi udara.
Menganstisipasi terjadinya hak yang tidak terduga seperti banjir, hama, dsb.
2. Menguasai metode-metode pembuatan media tanam dengan baik.
3. Kemampuan public speaking



Lampiran 2, Metode Rancangan Kegiatan
AKTIVITAS
HASIL YANG DIHARAPKAN
WAKTU (JAM PELATIHAN)
SDM (ORANG JAM)
ALAT/BAHAN (DISESUIKAN)
BAIAYA (RUPIAH)
PERSONAL
NON PERSONAL
A. Penyusunan Kurikulum
B. Perekrutan peserta.

C. Sosialisasi program
A. Kurikulum

B. Terekrut warga belajar dengan target minimal 21 orang.
C. Warga belajar mempersiapkan  diri untuk mengikuti program  pelatihan
A.      4x2 jam

B.      3x2 jam


C.      1 jam
A.      2 orang



B.      2 orang





C.      1 orang
A.      tinta, kertas hvs A4 2 rim




B.      formulir, buku tulis


C. LCD
A. 4x2 jam x 2 x Rp.60.000/jam= Rp. 960.000

B. 3 x 2 x 2 x 30.000/jam = Rp.360.000

C. 1 jamX1 Rp. 60.000= Rp. 60.000
A. Sewa printer  @ Rp 5.000/ hari = Rp. 5.000
Beli Tinta= Rp. 30. 000
Kertas Hvs 2 rim X Rp 30.000/rim= Rp 60.000

B. 30 formulir, 30 x Rp. 300 =Rp. 9.000
1 buku tulis = Rp. 2.500

C. sewa LCD/hari = Rp. 40.000
INTI
D. Memahami materi mengenai  cara Pembuatan/menyusun Kumbung Agar Sesuai Dengan Habitat Jamur. Dengan menggunakan metode demonstrasi.
E. Memahami materi mengenai cara mengelola kubung yang baik serta praktikumnya. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
F. Memahami materi mengenai fungsi alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat media tanam jamur, serta cara membuat media jamur. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.









G. Memahami materi mengenai cara menanam jamur dengan dengan baik, menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.
H. Memahami materi mengenai cara merawat jamur dari mulai menanam sampai memanen, dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.



I. Memahami materi mengenai cara penanganan, pencegahan hama dan penyakit pada jamur tiramm. dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.



J. Memahami materi mengenai cara memanen serta mengemas jamur dengan baik untuk dipasarkan. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan praktikum.

D. Menguasai cara membuat an menyusun membuat kumbung yang baik sesuai dengan habitat jamur tiram.
E. Dapat mengelola kubung dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram.

F. Dapat menggunakan alat dengan baik dan membuat media tanam yang baik













G. Dapat menanam jamur dengan baik serta paham terhadap syarat tumbuh jamur

H. Dapat  merawat jamur dengan baik.






I. Dapat menangani, pencegahan hama dan penyakit pada jamur, sperti hama tungau, rayap, siput, lalat, tikus,  laba-laba, nematoda/cacing kecil




J. Dapat memanen jamur dengan baik, mengetahui kapan harus memanennya, dapat menjaga kualitas jamur saat mengemas jamur.



D.  1 x  3 jam



E. 4 jam




F. 2 x 4 jam














G. 1x 3 jam




H.1x 4 jam





I. 2 x3 jam







J. 2 jam



D. 1 orang






E.       2 orang








F.       2 orang






























G.     2 orang







H.      2 orang












I.        2 orang






J.        2 orang


D. kubung




E. kubung, termohygrometer, sprayer, larutan formalin 2%.


F. Alat Sterilisasi (drum, lengkap dengan kompor). Alat Pengadukan (ayakan, sekop).  Kapas, paralon  2 m, termohygrometer, sprayer, dedak, kapur dan gips, bablog. Gas 3 kg











G. masker, spatula, alkohol, dan miselium,



H. Termohygrometer, formalin  cair 2%, sprayer, kubung.





K.      Abu, kertas karton, lem, kasa, umpan dan racun tikus, jebakan tikus, kapur, contoh jamur yang berpenyakit.


J. Ranjang besar dan kantong plastik.


D. 1x3x2x Rp. 60.000= Rp. 360.000



E. 4x2 @ Rp. 60.000= Rp.480.000



F. 2 x 4 x2 x Rp. 60.000= Rp. 960.000














G. 1x3x2 Rp. 60.000= Rp.60.000



H.1x 4x2x Rp. 60.000= Rp. 480.000





I. 2x3x2 Rp. 60.000= Rp. 720.000






J. 2x2 Rp. 60.000= Rp. 240.000

D. sewa kubung 2 jam ×  Rp. 10.0000/jam= Rp. 20.000

E. sewa  kubung 2 × 3 jam × Rp. 10.0000= Rp. 60.0000
Sewa 4 unit termohygrometer, 4x4jamx Rp. 2000/jam= Rp. 32.000
Formalin cair  0,1 liter= Rp. 5.000

F. sewa Drum 2 unit × Rp. 10.000= Rp. 20.000
Sewa kompor, unit 2 ×  35.000/hari=Rp. 70.000
GAS LPG 3kg, 2 unit × Rp. 17.500= Rp. 35.000
Sewa Ayakan  (1 paket= 4 unit) 2 hari x 10.000/hari=20.0000
Sewa  Sekop (1 paket= 20 unit)= 2 hari x 20.000/hari= Rp. 40.000
Beli Kapas seteril 8 bungkus x Rp 7.500= Rp. 60.000
Beli paralon 2m x Rp. 5.000/m= Rp.  10.000
Sewa 4 unit Termohygrometer, 4unit x 8jam x Rp. 2000/jam= Rp. 64.000
Sewa Sprayer 20 unit x Rp. 5000/hari= Rp. 100.000
Dedak 20 kg x Rp. 1.500/kg= Rp.
30.000
Kapur 2kg  x Rp. 150 kg= Rp. 300
Gips  1 kg x Rp. 2.500/kg= Rp. 2.500
Bablog 10 lusin x Rp. 1.500/lusin= Rp. 15.000

G. Masker 23 unit x Rp. 5.000 unit= Rp. 115.000
Alcohol 1 Liter=  Rp.20.000
Sewa spatula 20 unit x C 1.000= Rp. 20.000
Miselium 4 botol, 4 botol x Rp. 7.500/botol= Rp. 30.000

H.sewa 4 unit Termohygrometer, 4 unit x 4 jamx Rp. 2.000=  Rp. 16.000
formalin cair 2% 0,1 liter= Rp. 5.000
sewa 20 unit sprayer = Rp. 100.000
sewa kubung 4 jam x Rp. 10.000= Rp. 40.000

I. Abu 2x20.000/kantong= Rp. 40.000
Kertas karton 5 x Rp. 4.000= Rp. 20.000
 1 Lem fox (kayu)= Rp. 10.000
Kasa= Rp. 35.100
Umpan= Rp. 10.000
 dan
racun tikus= Rp.  7.500,
jebakan tikus Rp. 4.000,
kapur Rp. 150/kg = Rp. 150

J. sewa ranjang  besar  20 unit x Rp.500/hari= Rp. 10.000
Dan
plastik 10 lusin x 1500/lusin= Rp. 15.000

AKHIR
K. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur (pasar tradisional, swalayan, restoran, dsb) serta berlatih bersosialisasi untuk memasarkan produknya.
L. pembentukan kelompok usaha jamur tiram dan pembinaannya.
M. pemberian sertifikat kepada peserta pelatihan

k. Dapat memasarkan jamur tiram sesuai dengan sasaran yang dibidiknya.



L. terbentuknya kelompok usaha jamur tiram yang saling membantu.
M. Peserta Pelatihan yang layak dapat memperoleh sertifikat



K.      3 Jam











L.       2 jam




      M.-

K. 1 orang











L. 1 orang




M. 1 orang

K. -




L. Buku panduan usaha jamur tiram


M. sertifikat



K. 3x1 Rp. 60.000= Rp. 180.000







L. 2 x 1x Rp. 60.000= 120.000





M. Rp. 50.000



K.-








L.  20buku x Rp.20.000/buku= Rp.400.00




M. sertifikat 20 x Rp.1500/sertifikat= Rp. 30.000


50 jam


   Rp. 5.030.000
 Rp. 1.709.550





Rp. 6.739.550
Pada tabel diatas tidak disebutkan materi khusus untuk pembentukan sikap yang telah ditulis dalam tujuan, pembentukan sikap ini akan dibentuk pada pelaksanaan kegiatan ataupun tindak lanjut. Pada pelaksanaan kegiatan peserta pelatihan akan dibentuk sikap tersebut melalui pembelajaran. Misalnya peserta pelatihan datang diharuskan datang minimal 10 menit sebelum jam belajar dimulai. Peserta pelatihan selalu didukung bagi yang memerlukan dukungan. Selain itu pengetahuan yang diaplikasikan langsung melalui metode praktikum diharapkan akan membentuk sikap yang diharapkan (terdapat pada tujuan). Sedangkan keterampilan diperoleh pada hal yang sama juga yaitu pada saat praktik.


Lampiran 3,  Agenda kegiatan
Kegiatan
Minggu ke 1
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Minggu ke 4
Minggu ke 5
Total jam
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
Persiapan





Pembuatan kurikulum































Perekrutan peserta































Sosialisasi program































Inti




D. Memahami materi mengenai  cara Pembuatan/menyusun Kubung































E. Memahami materi mengenai cara mengelola kubung































F. Memahami materi mengenai fungsi alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat media tanam jamur, serta cara membuat media jamur































G. Memahami materi mengenai cara menanam jamur dengan dengan baik































H. Memahami materi mengenai cara merawat jamur dari mulai menanam sampai memanen
































Kegiatan
Minggu ke 1
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Minggu ke 4
Minggu ke 5
Total jam

1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3

I. Memahami materi mengenai cara penanganan, pencegahan hama dan penyakit pada jamur tiramm
































J. Memahami materi mengenai cara memanen serta mengemas jamur dengan baik untuk dipasarkan































































K. Memahami cara pemasaran dan sasaran pemasaran jamur































L. pembentukan kelompok usaha jamur tiram dan pembinaannya































M. pemberian sertifikat kepada peserta pelatihan































JAM YANG DIGUNAKAN
2
2
2
2
2
2
2
1

3


4

4
4
3


4

3
3



2

3
2

50
Evaluasi
































Keterangan ;
·         Evaluasi program dilakukan saat setiap kegiatan berlangsung yang dilakukan oleh tutor/narasumber  tersebut, jadi setiap kegiatan diadakan evaluasi tanpa disadari oleh perserta pelatihan.
·         Rencana jam belajar dimulai pada jam 1,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar